🧠 Awal Mula Konsep AI
1. Pra-AI (Sebelum 1950-an)
-
1943 – McCulloch & Pitts membuat model matematika dari neuron buatan pertama.
-
1950 – Alan Turing menerbitkan makalah "Computing Machinery and Intelligence" dan memperkenalkan Turing Test, sebuah tes untuk mengukur apakah mesin bisa berpikir seperti manusia.
🤖 Lahirnya AI (1956)
2. Dekade 1950-an
-
1956 – Konferensi di Dartmouth College (oleh John McCarthy, Marvin Minsky, dan lainnya) dianggap sebagai kelahiran resmi AI. Di sinilah istilah “Artificial Intelligence” pertama kali digunakan.
-
Fokus saat itu adalah membuat komputer "berpikir" dan menyelesaikan soal matematika/logika.
📉 Masa Suram AI – AI Winter (1970-an & 1980-an)
3. Ekspektasi tinggi, hasil rendah
-
Komputer saat itu belum cukup kuat untuk mendukung AI.
-
Banyak proyek gagal, pendanaan dipotong, dan kepercayaan terhadap AI menurun drastis. Masa ini dikenal sebagai AI Winter.
⚙️ Kebangkitan AI (1980-an & 1990-an)
4. Expert Systems
-
AI mulai bangkit dengan munculnya sistem pakar – program yang meniru pengetahuan manusia (contohnya: sistem diagnosa medis).
-
Komputer makin cepat dan lebih banyak data mulai tersedia.
🌐 AI Modern & Deep Learning (2000-an - Sekarang)
5. Era Big Data & Machine Learning
-
Munculnya machine learning (pembelajaran mesin): komputer belajar dari data, bukan sekadar mengikuti perintah.
-
2012 – Deep Learning (pembelajaran mendalam) mengalami terobosan besar saat AI buatan Google menang dalam pengenalan gambar (ImageNet).
🤯 AI Generatif & Revolusi Baru (2020-an)
6. ChatGPT, DALL·E, dll
-
AI kini bisa:
-
Menulis teks seperti manusia (seperti ChatGPT),
-
Menghasilkan gambar (seperti DALL·E),
-
Menerjemahkan, membuat musik, bahkan mengemudi mobil secara otomatis.
-
-
2022–2024 – AI generatif meledak popularitasnya dan mulai digunakan di sekolah, kantor, industri kreatif, dsb.
🔮 Masa Depan AI
-
Fokus saat ini: AI yang lebih etis, aman, dan dapat dipercaya.
-
Bidang berkembang: AI medis, AI untuk iklim, robotika cerdas, dan Artificial General Intelligence (AGI) – AI yang bisa belajar dan memahami seperti manusia secara umum.
Post a Comment
0Comments